Menurut Iqna mengutip Kairo, pelajar putri asal Mesir ini mengalami kecelakaan mobil pada pekan lalu saat kembali dari musabaqoh hafalan Alquran dan ibtihal religi internasional Port Saeed, Mesir, dan meninggal bersama ibunya.
Panitia tertinggi musabaqoh sembari memberikan nama syahid kepada pelajar asal Mesir ini, menuliskan gelar syahid beserta label "Disisi Allah tang Maha Kuasa" di samping namanya dalam daftar terbaik tahap penyisihan.
Daftar ini juga memuat nama-nama 22 orang teratas di berbagai bidang pada babak penyisihan musabaqoh putri dan putra ini, dan babak final musabaqoh digelar pada 18 Desember 2024.
Pada Rabu (11/12), Saad Rajab al-Mezin dan ibunya meninggal dunia karena kecelakaan saat kembali dari babak penyisihan musabaqoh Hafalan Alquran Internasional dan ibtihal religi Port Saeed, Mesir ke-8, ke kampung halamannya di al-Buhairah.
Adel Musailahi, direktur eksekutif dan pengawas umum Musabaqoh Alquran Internasional Port Saeed, mengatakan: “Akibat kejadian yang memilukan dan mengharukan ini, Saad Rajab al-Mezin dan ibunya meninggal dunia, serta sejumlah kontestan lain serta orang tuanya terluka.”
Saad Rajab al-Mezin adalah salah satu siswi dari pusat putri Edfina Al-Azhar propinsi al-Buhairah, yang tampil di depan panitia juri, membacakan ayat-ayat Alquran dan mempresentasikan hafalan-hafalan Alqurannya.
Penghafal Alquran ini membuat juri terkesan dengan suaranya yang merdu dan merupakan salah satu peserta yang berpeluang besar mencapai tahap final musabaqoh.
Osama Al-Azhari, Menteri Wakaf Mesir dan para pengelola berbagai departemen di kementerian ini juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya gadis penghafal Alquran dan ibunya, dan Menteri Wakaf Mesir diperintahkan untuk menyumbangkan 25 ribu Pound Mesir kepada keluarga almarhum. (HRY)