Dengan meningkatnya peran drone dalam konflik modern, Iran terus memperkuat kemampuan pertahanan udaranya untuk menghadapi potensi ancaman udara di ketinggian rendah.
Latihan ini mensimulasikan serangan drone berskala besar, di mana unit pertahanan udara menggunakan sensor aktif dan pasif untuk mendeteksi, melacak, dan merespons ancaman yang masuk.
Jaringan pertahanan udara terpadu Iran mengandalkan sistem pemantauan visual untuk mendeteksi serangan pesawat tanpa awak (UAV) di ketinggian rendah. Dalam latihan ini, sistem rudal Majid berhasil menargetkan dan menghancurkan drone musuh di zona yang telah ditentukan.
Selain itu, latihan ini juga menguji jaringan komunikasi pertahanan yang aman dan berlapis antara sistem pertahanan dan pusat komando, serta mengintegrasikan langkah-langkah pertahanan siber guna melindungi radar, rudal, dan sistem komunikasi dari potensi gangguan. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com