IQNA

Pimpinan Hamas dan Jihad Islam Bertemu, Bahas Krisis Gaza dan Gencatan Senjata

8:37 - July 14, 2025
Berita ID: 3482356
IQNA - Delegasi tingkat tinggi dari Gerakan Hamas dan Jihad Islam Palestina menggelar pertemuan pada hari Ahad untuk membahas situasi politik dan kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah pendudukan Palestina, khususnya di Jalur Gaza, yang terus menghadapi apa yang mereka sebut sebagai perang genosida yang dilancarkan oleh pasukan pendudukan Israel.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Mohammed Darwish, Ketua Dewan Kepemimpinan Hamas, dan Ziyad al-Nakhalah, Sekretaris Jenderal Jihad Islam, yang menegaskan penderitaan rakyat Palestina dan mengevaluasi perkembangan negosiasi gencatan senjata yang tengah dimediasi oleh pihak internasional.

Soroti Pembantaian dan Krisis Kemanusiaan

Dalam pernyataan bersama yang dirilis Hamas, kedua delegasi menyatakan keprihatinan mendalam atas tingginya korban sipil akibat kampanye militer Israel, dengan menekankan pembantaian harian, taktik kelaparan, serta tujuan jangka panjang Israel untuk mengubah secara paksa masa depan rakyat Palestina.

“Kedua delegasi berhenti sejenak untuk mengapresiasi pengorbanan besar rakyat kami dan penderitaan akibat perang pemusnahan dan kelaparan, serta pemandangan mengerikan dari pembantaian harian yang dilakukan oleh pendudukan demi menjalankan rencana jahatnya terhadap rakyat dan masa depan kami,” demikian pernyataan tersebut.

Pujian terhadap Perlawanan di Medan Tempur

Kedua pihak memuji kepahlawanan dan keteguhan para pejuang Palestina di medan pertempuran, mengakui keberanian, ketegasan, dan kemampuan mereka dalam menimbulkan kerugian besar pada barisan militer musuh meski menghadapi situasi yang berat.

“Kami memberikan penghormatan atas performa heroik para mujahid yang ditandai dengan keberanian, keteguhan, dan semangat juang, serta kerugian besar yang mereka timbulkan setiap hari di barisan tentara musuh,” lanjut pernyataan itu.

Sikap atas Jalannya Negosiasi

Pertemuan juga membahas perkembangan negosiasi yang sedang berlangsung yang dimediasi oleh negara-negara internasional. Hamas dan Jihad Islam menekankan bahwa proses politik apa pun harus berlandaskan pada hak dan aspirasi sah rakyat Palestina.

Mereka menegaskan bahwa tujuan utama dari setiap kesepakatan harus mencakup:

Penghentian total agresi

Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza

Pembukaan seluruh perlintasan

Rekonstruksi total Jalur Gaza

Kedua pihak juga meninjau respons Israel terhadap proposal yang diajukan oleh para mediator dan membahas strategi yang tepat untuk merespons dinamika tersebut.

Pertemuan ini menegaskan kesatuan sikap antar faksi perlawanan Palestina di tengah upaya diplomasi yang terus berjalan, bersamaan dengan perlawanan sengit di medan tempur dan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

captcha