IQNA

Masjid Agung Paris; Tuan Rumah Pameran Megang Arsitektur Masjid-masjid Dunia

15:49 - October 21, 2025
Berita ID: 3482891
IQNA - Masjid Agung Paris telah mengundang masyarakat untuk mengunjungi pameran seni unik berjudul "Masjid dalam Islam" karya seniman Aljazair, Dalil Saci.

Menurut Iqna, Masjid Agung Paris mengundang publik untuk mengunjungi pameran seni unik bertajuk "Masjid dalam Islam" dari 15 hingga 30 Oktober 2025, yang diselenggarakan oleh seniman Aljazair, Dalil Saci. Seniman ini memutuskan untuk menyoroti kemegahan arsitektur Islam dan keragaman masjid di seluruh dunia melalui lukisan-lukisannya.

Sebagai seniman yang menjunjung tinggi keaslian dan memiliki kuas ajaib, Dalil Saci mengungkapkan kepuasannya atas penyelenggaraan pameran ini dan menyatakan: "Acara ini merupakan pengabdian kepada Islam, dan ia akan menjelaskan simbolisme kuno di setiap lukisan dan apa yang diwakili oleh setiap masjid bagi umat Islam."

“Kelahiran masjid berkaitan erat dengan peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad (saw), ketika Allah mewajibkan salat dan menjadikannya sebagai rukun iman terbesar. Sejak saat itu, masjid telah menjadi pusat ibadah dan penyebaran dakwah Islam,” imbuhnya.

Ia berkata: “Masjid pertama yang dibangun di Makkah dan kemudian di Madinah merupakan titik awal peradaban arsitektur dan spiritual yang bertahan selama lebih dari 15 abad, dan masjid menjadi mercusuar yang mempersatukan umat Islam di lima benua”.

Menurut Saci, pameran ini menyoroti sejarah spiritual dan arsitektur yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, menyoroti kemegahan arsitektur masjid-masjid besar seperti Masjid Al-Aqsa di Palestina, Masjid Agung Aljir, masjid kuno Ketchaoua di Aljazair, dan Masjid Biru di Istanbul. Mahakarya arsitektur ini telah diklasifikasikan sebagai Situs Warisan Dunia karena nilai estetika dan spiritualnya yang abadi.

مسجد جامع پاریس؛ میزبان نمایشگاه شکوه معماری مساجد جهان

Saci juga membahas topik di luar lukisan dalam pameran ini. Ia menyajikan perjalanan visual yang mendokumentasikan masjid-masjid besar di berbagai negara Islam dan berupaya menyoroti nilai peradaban mereka sebagai monumen keagamaan, budaya, dan kemanusiaan. Ia menekankan bahwa masjid bukan sekadar tempat ibadah, melainkan warisan kemanusiaan bersama yang mencerminkan kejeniusan umat Islam dalam seni arsitektur, dekorasi, dan pemikiran.

Seniman Aljazair ini menekankan bahwa tugas budaya dan seninya menuntutnya untuk menunjukkan khazanah budaya ini kepada dunia.

Pameran ini menampilkan 31 karya seni dan menggambarkan masjid-masjid terkenal dari negara-negara seperti Malaysia, Qatar, Aljazair, dan Prancis.

Pameran ini memberikan kesempatan unik untuk mempelajari warisan Islam dan pertukaran budaya antarnegara, serta memperkenalkan pengunjung pada sejarah dan seni masjid di dunia Islam. (HRY)

 

4311745

captcha