“Para delegasi parlemen Pakistan, dalam pertemuan khusus yang dibentuk untuk mengkaji permintaan Arab Saudi untuk partisipasi pasukan Pakistan dalam perang melawan yaman memberikan tanggapan negatif terhadap masalah ini,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari AVA news.
Tanggapan negatif parlemen Pakistan terhadap agenda ini berlangsung saat Riyadh memberikan banyak tekanan kepada Islamabad supaya meyakinkan Pakistan untuk partisipasi dalam perang ini.
Lebih lanjut, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif mengatakan bahwasanya Arab Saudi meminta pengiriman pesawat tempur, kapal dan pasukan darat Pakistan dalam menyerang Yaman.
Syireeni Mazari, delegasi oposisi pada parlemen Pakistan dalam hal ini mengatakan, perang di Yaman bukanlah perang kita. Kami menasehati pemerintah, tidak semestinya mengirim pasukan Pakistan ke Yaman. Kami sebagai umat muslim harus membela tempat-tempat suci di hadapan ancaman-ancaman dan sekarang ini tidak ada ancaman semacam ini.
Tahir Hussain Mashhadi, senator oposisi Pakistan juga dengan mengecam agresi Arab Saudi ke Yaman mengintroduksikan, para agresor adalah Arab Saudi dan para korban adalah para warga sipil Yaman. Para agresor meminta Pakistan- sebagai sebuah negara yang memiliki kepemimpinan - supaya memberikan bantuan militer kepada Arab Saudi.
Menurut laporan ini, parlemen Pakistan sejak pekan lalu telah mulai mengkaji permintaan Arab Saudi untuk mengirimkan pasukan Pakistan dalam agresi ke Yaman.
Para pengamat politik meyakini bahwasanya bergabungnya Pakistan dalam koalisi Arab Saudi dapat menyebabkan peningkatan api konflik sektarian di negara ini, dimana kurang lebih seperlimanya terbentuk dari orang-orang Syiah.