Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari situs NPR, kelompok media dengan nama Reclamition Studio ini, memproduksi dan memublikasikan puluhan penggalan video 4 menit dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan akibat akis-aksi teroris ISIS yang diciptakan di benak-benak masyarakat, khususnya para remaja.
Dalam salah satu video ini, dilakukan wawancara dengan Omar Atia, rohaniawan muslim kota Evansville, Indiana dan termasuk salah seorang pendiri desain inisiatif ini.
Dalam video ini dia ditanya, Anda adalah seorang muslim, seorang manusia pencari perdamaian dan yang sering kali Anda lihat di media-media adalah tentang terorisme dan radikalisme atas nama Islam, padahal agama perdamaian, lantas bagaimanakah Islam bagi Anda adalah perdamaian dan tidak bagi mereka?
Atia menjawab, tidak ada hal yang perlu ditanyakan lagi, pembunuhan tidak adil benar-benar dilarang.
Atia, salah satu pendiri desain inisiatif ini berupaya meluruskan citra Islam, yang sampai sekarang ini di Amerika sebagai salah satu agama yang dikenal di negara ini.
Parsons, salah seorang aktivis kampanye ini yang aktif sebagai salah seorang pemasar digital mengatakan, video-video ini berupaya memberikan pelajaran kepada banyak para remaja.
“Ironisnya, ISIS menyalahgunakan teknologi untuk memublikasikan ideologi menyimpangnya dan kami mengharap dengan metode ini dapat mengenalkan ajaran-ajaran agama Islam kepada selainnya,” tambahnya.
Richard Moss, peneliti universitas Evansville mengatakan, ISIS membidik manusia-manusia yang hanya memiliki sedikit informasi tentang Islam atau sama sekali tidak memiliki informasi.
Karenanya, dibutuhkan upaya-upaya untuk mengenalkan Islam sejati, khususnya secara online, guna menggagalkan kinerja ISIS yang hendak menjerumuskan orang-orang.
Tujuan dari agenda produksi 70 video dan publikasinya adalah untuk meluruskan informasi-informasi yang salah tentang Islam.