Daily Times melaporkan, Zahid Hafeez Chaudhry dengan mengeluarkan pernyataan pada Senin (31/8), mengecam keras pembakaran Alquran oleh elemen anti-Islam di Malmo, Swedia dan Oslo, Norwegia, sebagai tanggapan atas meningkatnya Islamofobia di Eropa.
“Tindakan seperti itu yang muncul dari munculnya Islamofobia bertentangan dengan ruh setiap mazhab apapun dan kebebasan berekspresi tidak pernah bisa dibenarkan dengan penghinaan dan kebencian atas nama agama,” imbuhnya.
Juru Bicara kementerian luar negeri Pakistan mengatakan, memastikan penghormatan terhadap keyakinan agama orang lain adalah tanggung jawab bersama dan sangat penting bagi perdamaian dan kemakmuran dunia.
Sumber-sumber berita Pakistan melaporkan hari ini bahwa gelombang baru Islamofobia di Eropa telah kembali dan beberapa ekstremis telah berbaris melawan Islam dan Muslim di ibu kota Norwegia. Selama pertemuan ini, seseorang merobek halaman-halaman Alquran.
Demikian juga pada Jumat lalu di Swedia, kelompok ekstrem sayap kanan melakukan tindakan keji dengan membakar jilid Alquran. Sebelumnya pada bulan Desember, Kementerian Luar Negeri Pakistan memanggil duta besar Norwegia dan mengecam keras tindakan organisasi non-Muslim yang menghina Alquran, kitab suci umat Islam. (hry)