
Menurut Iqna, tilawah ini direkam pada tahun 1978 di studio TV Mesir dan dianggap sebagai salah satu penampilan spektakuler ustad Abdul Basit.
Ustad Abdul Basit Muhammad Abdus Samad Salim Dawood, seorang qari terkenal di Mesir dan dunia Islam serta pemilik laring emas, lahir pada tahun 1927 di desa "Al-Maraza" di pinggiran kota Ermant di barat daya provinsi "Al-Aqsar" di Mesir; Seorang tokoh yang diperhatikan oleh pejabat dan otoritas Mesir dan non-Mesir karena suaranya yang indah, dan dengan bergabungnya dia dengan radio, permintaan untuk membeli perangkat ini meningkat, dan suara Alqurannya disiarkan di sebagian besar rumah.
Ustad Abdul Basit adalah salah satu qari paling terkenal di dunia Islam, dan karena suaranya yang indah dan cara membaca yang unik, ia mendapat penerimaan dan popularitas khusus di sebagian besar negara dan wilayah di dunia, dan dijuluki tenggorokan dan suara emas dari Makkah. (HRY)
نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
49. Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa Akulah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,
وَأَنَّ عَذَابِي هُوَ الْعَذَابُ الْأَلِيمُ
50. dan sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih.
وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ
51. Dan kabarkanlah (Muhammad) kepada mereka tentang tamu Ibrahim (malaikat).
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ إِنَّا مِنْكُمْ وَجِلُونَ
52. Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan, “Salam.” Dia (Ibrahim) berkata, “Kami benar-benar merasa takut kepadamu.”
قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ
53. (Mereka) berkata, “Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai (Ishak).”
قَالَ أَبَشَّرْتُمُونِي عَلَى أَنْ مَسَّنِيَ الْكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ
54. Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu memberi (kabar gembira) tersebut?”
قَالُوا بَشَّرْنَاكَ بِالْحَقِّ فَلَا تَكُنْ مِنَ الْقَانِطِينَ
55. (Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.”
قَالَ وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ
56. Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.”
قَالَ فَمَا خَطْبُكُمْ أَيُّهَا الْمُرْسَلُونَ
57. Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah urusanmu yang penting, wahai para utusan?”
قَالُوا إِنَّا أُرْسِلْنَا إِلَى قَوْمٍ مُجْرِمِينَ
58. (Mereka) menjawab, “Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa,
إِلَّا آلَ لُوطٍ إِنَّا لَمُنَجُّوهُمْ أَجْمَعِينَ
59. kecuali para pengikut Lut. Sesungguhnya kami pasti menyelamatkan mereka semuanya,
إِلَّا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَا إِنَّهَا لَمِنَ الْغَابِرِينَ
60. kecuali istrinya, kami telah menentukan, bahwa dia termasuk orang yang tertinggal (bersama orang kafir lainnya).”
فَلَمَّا جَاءَ آلَ لُوطٍ الْمُرْسَلُونَ
61. Maka ketika utusan itu datang kepada para pengikut Lut,
قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ
62. dia (Lut) berkata, “Sesungguhnya kamu orang yang tidak kami kenal.”
قَالُوا بَلْ جِئْنَاكَ بِمَا كَانُوا فِيهِ يَمْتَرُونَ
63. (Para utusan) menjawab, “Sebenarnya kami ini datang kepadamu membawa azab yang selalu mereka dustakan.
وَأَتَيْنَاكَ بِالْحَقِّ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ
64. Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sungguh, kami orang yang benar.
فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَاتَّبِعْ أَدْبَارَهُمْ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ وَامْضُوا حَيْثُ تُؤْمَرُونَ
65. Maka pergilah kamu pada akhir malam beserta keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang. Jangan ada di antara kamu yang menoleh ke belakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu.”
وَقَضَيْنَا إِلَيْهِ ذَلِكَ الْأَمْرَ أَنَّ دَابِرَ هَؤُلَاءِ مَقْطُوعٌ مُصْبِحِينَ
66. Dan telah Kami tetapkan kepadanya (Lut) keputusan itu, bahwa akhirnya mereka akan ditumpas habis pada waktu subuh.
وَجَاءَ أَهْلُ الْمَدِينَةِ يَسْتَبْشِرُونَ
67. Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Lut) dengan gembira (karena kedatangan tamu itu).
قَالَ إِنَّ هَؤُلَاءِ ضَيْفِي فَلَا تَفْضَحُونِ
68. Dia (Lut) berkata, “Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka jangan kamu mempermalukan aku,
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَلَا تُخْزُونِ
69. Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina.”
قَالُوا أَوَلَمْ نَنْهَكَ عَنِ الْعَالَمِينَ
70. (Mereka) berkata, “Bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?”
قَالَ هَؤُلَاءِ بَنَاتِي إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
71. Dia (Lut) berkata, “Mereka itulah putri-putri (negeri)ku (nikahlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat.”
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ
72. (Allah berfirman), “Demi umurmu (Muhammad), sungguh, mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).”
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ
73. Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit.
فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
74. Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ
75. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda,
4189819