Menurut Iqna, menurut basis informasi Kantor Pelestarian dan Publikasi Karya Ayatullah Khamenei, Ayatullah Khamenei menyampaikan pesan bela sungkawa atas kesyahidan Ayatullah Seyed Ebrahim Raisi, Presiden Islam Iran Iran, Dr. Amir-Abdollahian, Menteri Luar Negeri, Ayatullah Seyed Mohammad Ali Al Hashem, perwakilan wali faqih di Azerbaijan Timur, Dr. Rahmati Gubernur Azerbaijan Timur dan para sahabatnya.
Teks pesan belasungkawa Pemimpin Revolusi Islam tersebut adalah sebagai berikut
Bismillahirrahmanirrahim
Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun
Dengan sangat berduka dan sedih saya menerima kabar pahit atas kesyahidan sang mujahid, presiden rakyat dengan kerja keras, Khadim al-Ridha as, Haji Seyyed Ebrahim Raisi dan para sahabatnya, semoga Allah merahmatinya dan memberinya kedamaian.
Insiden malang ini terjadi pada saat upaya pengabdian; Seluruh tanggung jawab orang yang mulia dan tidak mementingkan diri ini, baik selama masa jabatan presiden yang pendek maupun sebelumnya, sepenuhnya dihabiskan untuk upaya tanpa henti dalam mengabdi kepada rakyat, negara, dan Islam.
Presiden Raisi tak kenal lelah. Dalam kejadian tragis tersebut, bangsa Iran kehilangan seorang abdi yang tulus dan berharga. Baginya, kesejahteraan dan kepuasan masyarakat, yang menandakan keridhaan Tuhan, diutamakan di atas segalanya, sehingga kekesalannya karena rasa tidak berterima kasih dan ejekan beberapa orang yang berkeinginan buruk tidak menghalanginya untuk bekerja siang dan malam untuk memajukan dan memperbaiki keadaan.
Dalam insiden serius ini, tokoh-tokoh terkemuka seperti Ayatullah Seyed Mohammad Ali Al Hashem, Imam Jumat di Tabriz, Hossein Amir-Abdollahian, menteri luar negeri, Malik Rahmati, gubernur revolusioner dan saleh Azerbaijan Timur, dan rombongan penerbangan serta rekan-rekan lainnya juga syahid.
Saya mengumumkan lima hari berkabung umum dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran. Menurut Pasal 131 UUD, Mokhber menduduki jabatan pengurus eksekutif, dan ia wajib mengatur dengan pimpinan legislatif dan yudikatif untuk memilih presiden baru dalam waktu paling lama lima puluh hari.
Akhir kata, saya menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada ibu tercinta Presiden Raisi dan istri tercinta serta para penyintas Presiden lainnya dan keluarga tercinta para sahabatnya, terutama ayah Al Hashem, dan semoga diberi kesabaran serta rahmat Ilahi untuk para syuhada. (HRY)