Menurut Iqna mengutip Al-Kafeel, Latif Abdulzahra, direktur departemen restorasi manuskrip di Pusat Pelestarian Warisan Manuskrip dan Arsip Dokumen Departemen Urusan Intelektual dan Budaya Makam Abbasi, mengatakan: “Sebagai bagian dari program 2025, pusat ini akan merestorasi manuskrip Alquran yang langka. Manuskrip ini berasal dari abad keempat Hijriyah dan disimpan di perpustakaan Makam Abbasi.”
“Proses restorasi ini ada beberapa tahapan, antara lain pemeriksaan biologi dan kimia, perbaikan retakan pada Alquran tulisan tangan ini, perbaikan sampul, serta pembuatan kotak khusus untuk menyimpannya dan dikembalikan ke perbendaharaan makam,” imbuhnya.
Abdulzahra mengatakan: “Tahap pertama restorasi meliputi pemeriksaan menyeluruh naskah, kertas, warna, hiasan, dan tinta yang digunakan dalam penulisannya, memotret kerusakan, dan memberi nomor halaman sesuai dengan urutan Alquran, yang dimulai sebelum dimulainya segala macam restorasi.”
“Alquran ini menunjukkan adanya kerusakan biologis dan kimiawi yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan perawatan yang tidak tepat, sehingga mengakibatkan robeknya lembaran-lembaran dan terpisahnya bagian-bagiannya,” lanjutnya.
Di penghujung, Abdulzahra menekankan: "Tujuan restorasi Alquran tersebut adalah untuk melestarikan dan memastikan keawetannya serta ketahanannya terhadap kondisi lingkungan di masa mendatang." (HRY)