IQNA

Hujjatul Islam Arbab Soleimani:

Pameran Alquran Berupaya Mengamalkan Alquran

11:00 - March 18, 2025
Berita ID: 3481774
IQNA - Wakil Alquran dan Itrah Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam mengatakan pada acara penutupan Pameran Alquran ke-32 dan apresiasi para abdi Alquran ke -30: “Jika kita jauh dari rahmat Allah, itu karena kita hanya berfokus lahiriah pelaksanaan salat dan kitab Alquran, padahal mengamalkan keduanya bukan hanya sekedar membacanya saja. Berdakwah dan memublikasikan Alquran juga merupakan salah satu contoh pengamalan keduanya. Pameran Alquran ini berupaya untuk mewujudkan hal tersebut”.

Menurut Iqna, Hujjatul Islam wal Muslimin Hamidreza Arbab Soleimani, Wakil Alquran dan Itrah Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam, mengatakan pada acara penutupan Pameran Internasional Alquran ke-32 dan apresiasi para abdi Alquran ke-30: "Di antara keistimewaan periode pameran ini adalah penyelenggaraan edisi kedua tahun ini, karena Pameran Alquran merupakan satu-satunya event budaya Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam yang diselenggarakan berdasarkan kalender Hijriah."

Ia berharap pameran ini dapat menjadi awal dari sebuah gerakan baru di bidang promosi dan penyebaran budaya keagamaan. “Di antara tema-tema yang kami tekuni dan perhatikan selama periode pameran ini adalah penguatan identitas keagamaan masyarakat, dan mampu membiasakan berbagai segmen masyarakat dengan ajaran Alquran,” katanya.

Arbab Soleimani menjelaskan: “Pada masa ini, kami memberikan perhatian khusus pada masalah itrah, dan juga memberikan perhatian kepada tokoh-tokoh terkemuka di bidang ilmu agama dan Alquran. Oleh karena itu, dalam kaitan ini, kami mengadakan pertemuan khusus untuk menjelaskan tentang pribadi almarhum Faidh al-Islam”"

Wakil Alquran dan Itrah Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam mengatakan: “Memperkenalkan prestasi Alquran, memamerkan kemampuan dan produk di bidang budaya, sains, teknologi, dan dunia maya merupakan beberapa bagian lain yang menjadi perhatian kami selama periode pameran ini. Di bagian internasional, kami menyaksikan kehadiran 15 negara di pameran, dengan 23 tokoh dari luar negeri juga menjadi tamu pameran”.

“Pengembangan dunia maya Alquran dan pengenalan sistem dan perangkat lunak Alquran baru merupakan salah satu topik yang menjadi perhatian pada periode ini. Kami memberikan perhatian khusus kepada kelompok usia anak-anak dan remaja. Kami juga membahas pusat keluarga dan model-model efektif dalam mempromosikan gaya hidup Alquran dan Islam. Dalam hal ini, kami juga memperoleh manfaat dari keberadaan 13 lembaga di bidang keluarga dan komunitas,” tegasnya.

نمایشگاه قرآن به دنبال اقامه قرآن است

Menurut Iqna, Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam juga mengatakan dalam pidatonya selama acara tersebut: “Alquran menyebut dirinya sebagai kitab petunjuk, dan fitur Alquran ini juga disebutkan di dalamnya. Akan tetapi, kita mesti melihat kepada masyarakat sasaran mana Alquran menampilkan dirinya sebagai sarana petunjuk, dan kini kita sebagai hamba Alquran yang mengabdi kepada kitab suci tersebut, spektrum masyarakat sasaran yang manakah yang tengah kita hadapi?

Seyyed Abbas Salehi menjelaskan Alquran terkadang memperkenalkan dirinya sebagai panduan bagi kelompok yang bertakwa, dan target pembaca kitab ini adalah sekelompok hamba Tuhan yang terbaik. Di sisi lain, Alquran memperkenalkan dirinya sebagai panduan bagi kelas menengah, yaitu orang-orang beriman. Orang-orang yang telah melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang nyata dan jelas, yang telah terbukti kebenaran agamanya, dan yang telah beriman kepadanya. Tentu saja, terkadang sasarannya adalah umat Islam, yang derajatnya lebih rendah dari orang-orang yang bertakwa dan beriman.

Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam berkata: “Secara lebih umum dan menyeluruh, Alquran memperkenalkan dirinya sebagai agen bimbingan bagi seluruh masyarakat manusia pada umumnya. Perlu dicatat bahwa Alquran pada dasarnya tidak ingin mengulang-ulang kata dan bermain-main dengan kata. Sebaliknya, dengan mengelompokkan dan menjaga serangkaian tingkatan, pada akhirnya Alquran menyertakan semua manusia dalam bimbingannya.

“Mengatasi masalah ini harus menjadi perhatian utama dan penting dari komunitas Alquran kita, dan ini akan mengubah bimbingan dan kepemimpinan Alquran dari dialog internal di antara para ahli Alquran menjadi ruang wacana yang luas dengan partisipasi inklusif dari semua segmen masyarakat. Saya berharap bahwa acara-acara seperti Pameran Alquran dan Asosiasi Abdi Alquran akan berusaha untuk membuat pesan Alquran lebih nyata dan menyenangkan bagi berbagai segmen masyarakat,” tegas Salehi.

علی سرابی

Setelah acara tersebut, Seyyed Ali Sarabi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Para Abdi Alquran, menyampaikan pidato singkat dan berkata: “Mengapresiasi para abdi Alquran bersumber dari kehidupan Rasulullah (saw) dan para Imam Maksum (as). Selama tiga puluh tahun terakhir, Kementerian Kebudayaan dan Bimbingan Islam telah berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini guna mengucapkan terima kasih kepada para abdi Alquran di berbagai bidang”.

“Beruntungnya, selama beberapa tahun terakhir, persiapan telah dilakukan untuk pembentukan asosiasi para abdi Alquran, dengan kehadiran Menteri, sekelompok cendekiawan, dan terkadang tokoh agama serta ulama besar dunia Islam. Kini, asosiasi ini bertugas menyebarluaskan dan mempromosikan budaya Alquran dan siap mengemban tanggung jawab di semua bidang yang mendukung tujuan luhur sistem Islam,” lanjutnya.

حبیب مهکام

Acara ditutup dengan pidato Presiden Masoud Pezeshkian dan apresiasi kepada para pemenang konferensi para abdi Alquran ke-30. (HRY)

 

4272431

captcha