Syekh Naeem Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon, dalam wawancara dengan IQNA, menggambarkan penyebab dan permasalahan Palestina sebagai wujud dan tanda pertama persatuan umat Islam, serta mengacu pada peran ulama dalam mewujudkan persatuan Islam di negara tersebut. Dalam konteks ini, keberadaan musuh bersama yang disebut rezim Zionis diperlukan untuk persatuan, dan persatuan umat Islam melawan musuh bersama tersebut.
Dia mengklarifikasi: Umat Islam tidak punya pilihan selain bersatu menghadapi musuh ini dan mengalahkan serta menghancurkannya.
Syekh Naeem Qaseem juga menunjukkan tidak sahnya normalisasi hubungan dengan rezim Zionis dan menekankan: Masyarakat di negara-negara Arab dan Islam menentang normalisasi dan mendukung perlawanan, karena mereka melihat perlawanan sebagai hal yang benar dan tidak mungkin untuk melawan rencana Zionis kecuali melalui perlawanan. Menurutnya, penekanan pada perlawanan Islam akan membawa perubahan besar di kawasan.
Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menambahkan: Palestina, isu dan cita-citanya adalah perwujudan dan tanda pertama persatuan umat Islam, karena Palestina sedang diduduki dan penjajah Zionis atas Palestina telah menyasar dunia Arab dan dunia Islam. Oleh karena itu, jika kita berkumpul di sekitar poros Palestina dan bersatu, kita melawan musuh bersama.
Pada akhirnya beliau menegaskan: Melawan perlawanan adalah gerakan kerakyatan yang berkaitan dengan ulama dan kebenaran, dan penekanan pada perlawanan akan mengarah pada terwujudnya hal-hal baru di kawasan. (HRY)