IQNA

Imam Husein (as) dalam Alquran:

Kedudukan Imam Husein (as) dalam Alquran

10:59 - July 02, 2025
Berita ID: 3482298
IQNA - Beberapa ayat Alquran secara langsung merujuk pada kepribadian agung Imam Husein (as). Selain itu, beberapa ayat Alquran lainnya juga merujuk pada sebuah kebenaran yang mana Imam Husein (as) dapat dianggap sebagai contoh nyatanya.

Kebangkitan Imam Husein (as) terhadap kekuasaan Yazid merupakan peristiwa besar dan epik yang akan selalu diabadikan dalam sejarah Islam. Imam Husein (as), sang kreator kebangkitan besar ini, adalah seorang tokoh yang lahir pada masa hidup Nabi Muhammad (saw) dan dibesarkan dalam pangkuan Nabi dan ayahnya, Amirul Mukminin Ali (as). Oleh karena itu, meskipun ia masih anak-anak, ia hadir bersama Rasulullah (saw) saat Alquran diturunkan.

Beberapa ayat Alquran secara langsung merujuk pada kedudukan Imam Husain (as) yang agung, dan yang lainnya mengungkapkan makna dan hakikat yang menjelaskan bahwa contoh jelasnya dapat ditemukan dalam sosok suci Imam. Salah satu ayat tersebut adalah ayat kasih sayang, yang di dalamnya Allah berfirman:

قُلْ لا أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِي الْقُرْبى‏

Katakanlah (Nabi Muhammad), Aku tidak meminta kepadamu suatu imbalan pun atas seruanku, kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (QS. Asy-Syura: 23)

Para ahli hadis seperti Ahmad bin Hanbal, Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Tabrani, dan Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ketika ayat ini diturunkan, para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah! Siapakah orang-orang yang dimaksud dengan "Al-Qurba" yang cintanya telah menjadi kewajiban bagi kita? Rasulullah (saw) menjawab: Ali, Fatimah, dan kedua putra mereka, Hasan dan Husain (saw).

Ayat lain yang diturunkan terkait keluarga Nabi adalah ayat tentang penyucian:

إِنَّما يُريدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً

 Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya”.(QS. Al-Ahzab: 33)

Menurut banyak hadis yang diriwayatkan dalam sumber-sumber Syiah dan Sunni, Ahlubait dalam ayat ini merujuk kepada Fatimah, Ali, Hasan, dan Husein (as). Misalnya, Ummu Salamah, istri Nabi, meriwayatkan bahwa Nabi (saw) berkata kepada Fatimah: “Bawalah suami dan anak-anakmu kepadaku.” Ketika mereka semua hadir, Rasulullah menyelimuti mereka mereka dan membacakan ayat tathir kepada mereka.

Ayat Mubahalah merupakan ayat lain yang menonjolkan kedudukan Imam Husein (as). Dalam peristiwa Mubahalah, kaum Nasrani Najran berdebat dengan Rasulullah (saw) tentang kebenaran agama Nasrani, dan akhirnya diputuskan bahwa kedua belah pihak akan membawa keluarga mereka dan saling mengutuk agar Allah mempermalukan para pendusta. Alquran Suci berfirman dalam hal ini:

فَمَنْ حاجَّكَ فيهِ مِنْ بَعْدِ ما جاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعالَوْا نَدْعُ أَبْناءَنا وَ أَبْناءَكُمْ وَ نِساءَنا وَ نِساءَكُمْ وَ أَنْفُسَنا وَ أَنْفُسَكُمْ...‏

Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah datang ilmu kepadamu, maka katakanlah (Nabi Muhammad), Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah ditimpakan kepada para pendusta.” (QS. Ali Imran: 61)

Menurut riwayat-riwayat mutawatir dari sumber-sumber Syiah dan Sunni, Nabi hanya membawa Ali, Fatimah, Hasan, dan Husein (as) bersamanya pada kesempatan itu. Oleh karena itu, makna "anak-anak kami" dalam ayat tersebut adalah Hasan dan Husein (saw).

 

3493672

Kunci-kunci: Imam Husein as ، dalam Alquran
captcha