IQNA

Amalan-Amalan Bulan Rabiul Awwal dan Dampak Rahmat Allah swt

4:29 - September 05, 2024
Berita ID: 3480709
IQNA - Musim sumi bulan dimulai dan di bulan ini Anda dapat mencapai karunia sempurna dengan melakukan salat khusus, puasa dan menziarahi Nabi Muhammad (saw).

Menurut Iqna, bulan Shafar telah berakhir, dan hari pertama bulan musim semi Rabiul Awwal dimulai. Mirza javad Agha Maliki Tabrizi menulis dalam kitab Al-Muraqibat: Bulan ini, sesuai dengan namanya, adalah musim semi bulan, dikarenakan dampak dan pengaruh rahmat Allah terlihat jelas di dalamnya. Di bulan ini, perbendaharaan nikmat Tuhan dan cahaya keindahan-Nya telah turun ke bumi. Karena kelahiran Rasulullah saw terjadi pada bulan ini, dan dapat dikatakan sejak awal penciptaan belum pernah turun rahmat seperti itu ke bumi, karena keutamaan rahmat ini atas rahmat Ilahi lainnya ibarat keutamaan Rasulullah atas makhluk lainnya. Bulan ini sangat membahagiakan di kalangan Syiah karena adanya acara-acara khusus di bulan itu.

Untuk mendapatkan manfaat dari berkah khusus bulan ini, amalan-amalan yang dianjurkan telah disebutkan oleh para sesepuh dan imam (as), yang akan meningkatkan keberhasilan kita dalam menerima berkah dan karunia-karunia Rabiul Awwal.

Amalan pada malam pertama Rabi

Malam ini dihiasi dengan nama “Lailat al-Mabit”. Pada tahun ke-13 Kenabian, pada malam seperti itu, Rasulullah saw meninggalkan Makkah dengan tujuan hijrah ke Madinah, meninggalkan kota tersebut dan bersembunyi di “Gua Tsur” dan Amirul Mukminin Ali (as) tidur di tempat tidur Nabi (saw) untuk mengelabuhi musuh.

Ayat yang mulia “wa minan-nâsi may yasyrî nafsahubtighâ'a mardlâtillâh, wallâhu ra'ûfum bil-‘ibâd/ Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari rida Allah. Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba(-Nya)” diturunkan untuk Ali (as).

Disunnahkan berpuasa pada hari pertama Rabiul Awwal sebagai rasa syukur atas keselamatan Nabi saw dan Amirul Mukminin dari orang-orang kafir dan musyrik serta membaca Ziyarat Nabi (saw) dan Ali (as) pada hari ini.

Salat di hari pertama Rabiul Awwal

Pada hari pertama setiap bulan lunar, dianjurkan untuk salat dua rakaat, waktunya adalah dari awal subuh hingga maghrib, dan itu adalah dua rakaat. Pada rakaat pertama, setelah hamdalah, membaca surah At-Tauhid sebanyak 30 kali, pada rakaat kedua, setelah hamdalah, membaca surah Al-Qadar sebanyak 30 kali, lalu bersedekah sebisanya setelah shalat. Dengan amalan ini, dia telah membeli keselamatan bulan itu untuk dirinya sendiri.

Amalan hari kedelapan

Pada hari kedelapan Rabiul Awwal tahun 206, adalah kesyahidan Imam Hasan al-Askari (as) menurut sebuah riwayat. Dan pada hari yang sama, keimamahan Sahibuz Zaman, al-Mahdi (afj) dimulai. Pada hari ini, sepantasnya untuk membaca ziarah Imam Hasan al-Askari (as).

Amalan hari kesepuluh

Hari kesepuluh Rabiul Awwal merupakan hari pernikahan Rasulullah (saw) dengan Sayyidah Khadijah al-Kubra (as). Oleh karena itu, puasa pada hari ini dianjurkan sebagai wujud rasa syukur.

Amalan hari kedua belas

Menurut pendapat Syekh Kulaini dan Masudi, demikian juga tokoh-tokoh terkenal di kalangan Sunni, hari ini adalah hari kelahiran Nabi Muhammad saw yang diberkahi.

Amalan hari keempat belas

Pada tahun 64, pada hari ini, Yazid bin Muawiyah mati. Setelah tiga tahun sembilan bulan masa kekhalifahan yang disertai dengan kejahatan besar, yang paling penting adalah peristiwa Karbala dan kesyahidan Abu Abdillah al-Husein (as) dan para sahabatnya, ia mati pada usia tiga puluh tujuh di wilayah Hauran, dan jenazahnya dikuburkan di Damaskus, tapi tidak ada jejaknya sekarang.

Amalan malam ke-17

Menurut riwayat Syiah yang terkenal, ini adalah malam kelahiran Khatamul Anbiya, Rasulullah (saw), dan ini adalah malam yang sangat diberkati.

a- Mandi dengan niat hari ke 17 Rabiul Awwal.

b- Puasa: yang banyak disebutkan keutamaannya, antara lain dalam riwayat para imam maksum (as), “Barangsiapa berpuasa pada hari ketujuh belas Rabi', maka Allah akan memberinya pahala puasa selama satu tahun.” (Iqbal, hlm.603)

c- Bersedekah, berbuat kebajikan dan membahagiakan orang-orang mukmin serta pergi menziarahi tempat-tempat suci. (Ibid.)

d- Ziarah Rasulullah saw dari jauh dan dekat disebutkan dalam riwayat Nabi saw, “Barangsiapa yang menziarahi kuburku setelah aku meninggal, ibarat orang yang hijrah kepadaku semasa hidupku, jika kamu tidak dapat menziarahiku secara dekat maka kirimkanlah salam kepadaku dari jarak yang jauh (yang akan sampai kepadaku)” (ibid, hlm. 604)

e- Dianjurkan untuk menziarahi Amirul Mukminin Ali (as) pada hari ini.

f- Dianjurkan untuk menghormati, mengagungkan dan memperingati hari ini. (HRY)

 

4234935

captcha