Laknat secara bahasa artinya menghinakan, mengusir dan menjauhkan berdasarkan murka dan amarah, dan dalam ilmu akhlak berarti meminta dan memohon agar seseorang terjauhkan dari rahmat Tuhan. Apabila seseorang melaknat seseorang, ia ingin agar orang tersebut terjauhkan dari lutf dan rahmat Allah, dan yang terlaknat adalah orang yang jauh dari rahmat Allah; makna laknat di sisi Allah artinya menjauhkan seseorang dari pintu rahmat-Nya, yang kelak akan tampak di akhirat dalam bentuk azab dan siksaan. Namun “mengutuk/menyumpahi” berarti meminta segala bentuk keburukan apa pun dari Tuhan untuk orang lain; sekarang, apakah itu permintaan untuk menjauhkan dari rahmat atau hal-hal tidak menyenangkan lainnya; oleh karena itu, kutukan dapat dianggap memiliki arti yang lebih komprehensif daripada “laknat”; yakni setiap laknat adalah kutukan; namun setiap kutukan bukanlah laknat.
Penyebab paling penting dari laknat dan kutukan adalah kemurkaan. Ketika api amarah berkobar dalam diri seseorang dan lepas kendali hikmahnya, maka dikeluarkanlah perbuatan-perbuatan buruk dan tidak terpuji dari seseorang, salah satunya adalah laknat dan kutukan, minta dijauhkan dari rahmat, terjerumus dalam tahapan kehidupan, bahaya dan kematian dini, dll. adalah salah satu efek paling umum dari kemurkaan manusia.
Terkadang laknat dan mengutuk orang lain karena rasa iri terhadap kedudukan dan pangkatnya. Orang yang iri hati, alih-alih berusaha mempelajari derajat dan tingkatan tinggi manusia, malah meminta kepada Allah agar orang lain dijatuhkan dan dibinasakan serta membuka lidahnya untuk mengutuk mereka.
Lankat adalah hal yang salah dan haram dari sudut pandang syariat, kecuali hal-hal yang ditentukan oleh syariat itu sendiri, yang tercantum dalam Alquran sebagai berikut:
Laknat atas Orang-orang Kafir:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati dalam keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya”. (QS. Al-Baqarah: 161)
Laknat atas Orang-orang Musyrik:
وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرً
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali”. (QS. Al-Fath: 6)
Laknat atas Orang-orang Murtad:
كَيْفَ يَهْدِي اللَّهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِين* أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ أَنَّ عَلَيْهِمْ لَعْنَةَ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Bagaimana (mungkin) Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kufur setelah mereka beriman dan mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
Mereka itu, balasannya adalah ditimpa laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya”. (QS. Ali Imran: 86-87)
Laknat atas Orang-orang Munafik:
وَعَدَ اللهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا هِيَ حَسْبُهُمْ وَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ وَ لَهُمْ عَذَابٌ مقيم
“Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal”. (QS. At-Taubah: 68)
Laknat atas Orang-orang Zalim:
أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) kepada orang yang zalim”. (QS. Hud: 18)
Laknat atas Para Perusak:
وَ الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
“Dan orang-orang yang melanggar janji Allah setelah diikrarkannya, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh kutukan dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam)”. (QS. Ar-Ra’d: 25)
Laknat atas Setan:
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
“Sesungguhnya laknat-Ku tetap atasmu sampai hari Pembalasan”. (QS. Shad: 78)
Laknat bagi orang-orang yang Menyakiti Allah dan Nabi:
إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنْهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَ أَعَدَّلَهُمْ عَذَاباً مُهِيناً
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti (menista) Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatnya di dunia dan di akhirat dan menyediakan bagi mereka azab yang menghinakan”. (QS. Al-Ahzab: 57)
Lankat atas Para pendusta:
ثُمَّ نبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ
“Kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah ditimpakan kepada para pendusta”. (QS. Ali Imran: 61)
Laknat bagi Para Penfitnah Perempuan Suci:
إِنَّ الَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ لُعِنُوا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمُ
“Sesungguhnya orang-orang yang menuduh perempuan baik-baik, polos, dan beriman (dengan tuduhan berzina), mereka dilaknat di dunia dan di akhirat dan mereka akan mendapat azab yang besar”. (QS. An-Nur: 23)
Laknat atas Pembunuh Seorang Mukmin:
وَ مَنْ يَقْتُلْ مُؤْمِناً مُتَعَمِّداً فَجَزَاؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فيها وَ غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِ وَ لَعَنَهُ وَأَعَدَّ لَهُ عَذَاباً عَظِيماً
“Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar”. (QS. An-Nisa: 93)