IQNA

Dengan Kehadiran Ibrahimi Turkaman;

Konferensi Global Perdamaian dan Kebijaksanaan Diselenggarakan di Myanmar

12:56 - January 21, 2016
Berita ID: 3470091
MYANMAR (IQNA) - Konferensi global perdamaian Buddhis dengan tajuk utama Perdamaian dan Kebijaksanaan diselenggarakan tanggal 23-25 Januari, di Myanmar, dengan dihadiri ketua Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam dan delegasi para biksu tinggi Buddha.

Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, konferensi global perdamaian Buddhis dengan topik utama Perdamaian dan Kebijaksaaan diselenggarakan tanggal 23-25 Januari, dengan tuan rumah akademi internasional Buddha Sitagu (SIBMA) Myanmar, dengan dihadiri oleh para delegasi biksu tinggi Buddha, para pemimpin dan cendekiawan antar agama.

Ketua Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, Abuzar Ibrahimi Turkaman hadir dalam konferensi tersebut sebagai tamu khusus, dan dengan undangan Dr. Ashin Nyanissara, Ketua Akademi Internasional Buddha Sitagu dan akan berbicara dalam acara pembukaan tersebut.

Demikian juga Hujjatul Islam Abul Hasan Nawab, ketua universitas antar agama dan mazhab negara Iran dalam pertemuan ilmiah konferensi ini akan mengetengahkan sebuah makalah dengan topik Peran Antar Agama dalam Perdamaian Subjektif dan Horisontal.

Akademi internasional Buddha Sitagu menyebut tujuan penyelenggaraan konferensi global ini adalah menyebarkan perdamaian lahir dan batin serta menjaga tradisi dua ribu enam ratus tahun perdamaian dan menyelenggarakan konferensi ini dalam rangka bertukar pendapat dan pengalaman dalam menjaga perdamaian.

Para cendekiawan dari 60 negara dunia seperti Iran, Sri Lanka, Thailand, Bangladesh, Australia, Afrika Selatan, Nepal, India, Indonesia, Malaysia, Taiwan, Rwanda, Vietnam, Swedia, Norwegia, Vietnam, Inggris, Amerika Serikat, Meksiko, Kolombia, Venezuela, Nikaragua, Mesir, Austria, Korea akan hadir dalam konferensi global Buddha, yang akan dimulai dengan pidato Thein Sein, Presiden Myanmar.

http://iqna.ir/fa/news/3468924

captcha