IQNA

Tokoh-Tokoh Alquran/4

Nabi Adam (as) Memakan Apel atau Gandum?!

10:48 - July 28, 2022
Berita ID: 3477091
TEHERAN (IQNA) - Hukuman untuk memakan buah dari pohon terlarang adalah pengusiran dari surga dan turun ke bumi. Apa yang Nabi Adam (as) makan? Gandum, anggur atau apel?!

Setelah penciptaan Adam dan Hawa dan tempat tinggal mereka di surga, Allah berfirman kepada mereka: “Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim”. (QS. Al-Baqarah: 35) Tetapi Setan menipu mereka dan mereka memakan buah dari pohon terlarang itu dan karena ketidaktaatan ini, mereka dihukum dengan diusir dari surga dan hidup di bumi.

Selain ayat ini, pohon ini disebutkan dalam dua ayat Alquran lainnya (QS. Al-A’raf: 19; Taha: 120).

Tidak disebutkan dalam Alquran apa pohon ini dan buah apa yang dimilikinya. Namun, dalam hadis dan tafsir, ada dua pendapat utama tentang masalah ini:

1. Deduksi Lahiriah: Sekelompok mufassir telah mempertimbangkan makna lahiriah pohon dan masing-masing dari mereka, menurut beberapa riwayat, menganggap pohon terlarang sebagai seikat gandum, pohon anggur, tin, kurma dan palem, bergamot, kapur barus, dan jujuba. Mungkin timbul pertanyaan mengapa beberapa mufassir menganggap pohon itu sebagai gandum, apakah gandum itu pohon? Jawabannya adalah bahwa dalam budaya Alquran, "syajar" juga disebut "semak" dan "tanaman", selain pohon. Misalnya, disebutkan dalam kisah Nabi Yunus (as) bahwa: "Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu" (QS. As-Saffat: 146). Oleh karena itu, tidak ada masalah dari segi pemaknaan bahwa beberapa hadis telah menganggap maksud dari "pohon" adalah gandum.

Belakangan ini, dalam budaya populer masyarakat, apel terkadang dianggap sebagai buah terlarang, kepercayaan ini dipengaruhi oleh budaya dan pemikiran Barat, di mana beberapa menganggap apel sebagai simbol godaan Adam dan dosa pertamanya. Tak satu pun dari riwayat dan tafsir-tafsir Islam yang menganggap buah terlarang itu sebagai apel. Tentu saja, dalam beberapa hadis para Imam (as), dalam menanggapi mereka yang menanyakan pohon apakah ini, disebutkan: “Pada hari kiamat, segala sesuatu ada di tangan orang mukmin, dan buah surga tidak seperti buah buahan di dunia ini, di mana satu pohon hanya membuahkan buah khususnya saja; di sana, jika seorang mukmin menghendaki, mereka akan mendapatkan buah-buahan yang berbeda dari satu pohon atau benih khusus.

2. Deduksi Batiniah: Dalam Alquran, sebuah pohon digunakan sekali dalam arti batiniah: "Al-Syajarah al-Mal'unah = pohon terkutuk" (QS. Al-Isra: 60). Beberapa mufassir, berdasarkan beberapa riwayat, juga menafsirkan pohon terlarang dalam arti batiniah. Dalam tafsir tersebut, pohon terlarang adalah “pohon kedengkian” dan semacam persaingan atau semacamnya yang membuat seseorang terjerat, tentunya bukan dengki yang sampai pada tahap dosa. Adam (as) mengetahui situasi anak-anaknya di masa depan yang jauh dan di antara mereka dia melihat para nabi besar dan wali yang lebih tinggi darinya. Pada saat itu, dia berharap bahwa kedudukan mereka akan menjadi miliknya, dan "keinginan" ini menjauhkannya dari surga, dan ini adalah pohon terlarangnya. (HRY)

Kunci-kunci: Pohon Terlarang ، Adam ، Setan ، Gandum
captcha