IQNA

Tokoh-Tokoh Alquran/ 1

Adam (as) Manusia Pertama Atau Nabi Pertama?

15:19 - June 27, 2022
Berita ID: 3476983
TEHERAN (IQNA) - Adam (as) adalah bapak manusia modern dan merupakan nabi pertama. Manusia pertama menjadi nabi pertama agar umat manusia tidak pernah lepas dari hidayah.

Menurut keyakinan agama Ibrahimi, Nabi Adam (as) adalah ayah dari semua manusia saat ini. Menurut riwayat Islam, Adam (as) bukanlah manusia pertama yang menginjakkan kaki di bumi, tetapi ada manusia sebelum dia yang generasinya telah punah. Manusia saat ini, yang merupakan keturunan Adam (as), tidak memiliki hubungan dengan manusia sebelumnya.
 
Alquran memperkenalkan Adam (as) sebagai orang pilihan Ilahi pertama:
 
«إِنَّ اللّهَ اصْطَفَی آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِیمَ... »
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim...” (QS. Ali Imran: 33).
 
Dan itulah mengapa umat Islam menggunakan ungkapan; dari Adam hingga Khatam; ketika mereka ingin menunjukkan awal dan akhir kenabian. Terpilihnya manusia pertama (as) sebagai nabi menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan umat manusia tanpa bimbingan. Nama Adam; disebutkan 25 kali dalam 9 surah Alquran. Dalam Alquran dan riwayat Islam, Adam (as) diidentifikasi dengan gelar dan atribut seperti Abul Basyar (bapak manusia), Khalifatullah (penerus Tuhan) dan Shafiyyullah (pilihan Allah).
 
Dalam satu ayat diisyaratkan pada penciptaannya dari sari pati tanah:
 
«وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طینٍ»
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. (QS. Al-Mukminun: 12). Dan dalam ayat lain dikatakan bahwa manusia diciptakan dari “lumpur hitam”
 
«وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسانَ مِنْ صَلْصالٍ مِنْ حَمَإٍ مَسْنُونٍ»
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al-Hijr: 26).
 
Ayat-ayat ini sebenarnya mengacu pada berbagai tahap penciptaan tubuh manusia. Awalnya tanah, kemudian berubah menjadi lumpur, kemudian berubah menjadi lumpur yang bau (lumpur), kemudian menjadi lengket dan akhirnya menjadi tubuh yang kering. Oleh karena itu, Adam (as) terdiri dari dua dimensi tubuh dan jiwa: Allah pertama-tama menciptakan tubuhnya dan kemudian meniupkan ruh-Nya ke dalam dirinya dan membuatnya hidup.
 
Manusia diciptakan dalam bentuk terbaiknya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. (QS. At-Tin: 4)
 
Dan manusia adalah satu-satunya makhluk yang Tuhan, setelah penciptaannya, mengatakan baik pada dirinya sendiri, «فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ» “Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (QS. Al-Mukminun: 14)
 
Dalam salah satu ayat Alquran, kisah kelahiran Isa (as), dari aspek bagaimana penciptaan, dikenal seperti kisah Adam:
 
« إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ » (آل‌عمران: 59).
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti misal (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: Jadilah (seorang manusia), maka jadilah dia”. (QS. Ali Imran: 59)
 
 
captcha