IQNA

Tokoh-Tokoh Alquran/ 7

Bal’am Ba’ura; Ulama yang Tertipu

15:27 - September 06, 2022
Berita ID: 3477273
TEHERAN (IQNA) - Karena para ilmuwan berpikir tentang dunia dan penyebab munculnya fenomena, mereka dapat menempuh jalan menuju kesempurnaan dan spiritualitas lebih baik daripada orang biasa, tetapi fitur ini menciptakan lebih banyak tanggung jawab untuk mereka dan karena kemungkinan kesombongan dan pembangkangan, itu dapat menyebabkan penyimpangan mereka.

Bal’am Ba'ura adalah contoh dari sosok ini yang diperkenalkan dalam Alquran.

"Balaam Ba'ura" adalah salah satu ulama Bani Israil dan tinggal di salah satu desa Syam (sekarang Suriah) selama masa hidup Nabi Musa (as). Bal’am biasa bernubuat dan menginformasikan tentang peristiwa masa depan. Dia adalah pengikut agama Ibrahim, dan orang-orang datang kepadanya untuk bernubuat tentang mereka dan berdoa untuk keberkahan harta benda dan kehidupan mereka.

Bal’am mulanya termasuk orang mukmin dan mengetahui ilmu-ilmu Ilahi, bahkan Nabi Musa (as) menggunakannya sebagai seorang mubaligh agama yang mumpuni. Kedudukan dan kepribadian irfannya mencapai titik di mana doa-doanya segera terkabul.

Namun, karakter seperti itu tiba-tiba berubah. Karena keinginannya akan Firaun dan janji-janjinya, ia menyimpang dari jalan yang benar dan kehilangan semua maqom spiritual dan ilahinya. Dengan perubahan ini, dia tidak hanya terjauhkan dari jalan yang benar, tetapi juga menjadi salah satu penentang terberat Nabi Musa (as). Ada sejumlah alasan lain untuk penyimpangan Bal’am, seperti mencoba untuk mengutuk Bani Israil, merusak dan memurtadkan mereka melalui wanita, cinta dunia dan kedengkiannya pada Nabi Musa (as).

Dalam Alquran, kisah Bal’am disebutkan tanpa nama; dalam kisah ini, diperkenalkan seseorang yang telah mencapai maqom penting dengan ayat-ayat dan ilmu-ilmu ilahi, tetapi cinta dunia dan mengikuti hawa nafsunya membuatnya tersesat:

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي آتَيْنَاهُ آيَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaitan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.”

“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.” (QS. Al-An’am: 175 dan 176)

Meskipun nama Bal’am Ba'ura tidak disebutkan dalam ayat-ayat tersebut, namun menurut beberapa tanda dan juga beberapa riwayat dan hadis para sesepuh agama, terdapat tanda-tanda dalam ayat ini yang dapat dikatakan bahwa ayat-ayat tersebut merujuk pada "Bal’am Ba'ura". Mungkin alasan mengapa nama orang ini tidak disebutkan adalah karena di zaman mana pun orang dapat menemukan ulama seperti itu, yang meskipun memiliki pengetahuan dan petunjuk, dapat mengalami penyimpangan dan kelemahan iman. (HRY)

captcha