Menurut Iqna mengutip situs web Makam Suci Imam Husein, banyak orang beriman bepergian ke kota Karbala, baik pada malam mulia ini atau pada dua malam lainnya yang kemungkinan merupakan Malam al-Qadar. Orang-orang beriman memohon ampunan dan rahmat Allah pada Malam al-Qadar ini, yang sarat dengan suasana spiritual.
Pada malam yang agung ini, dua makam suci Sayyidus Syuhada dan al-Abbas (as) juga Bainal Haramain tersebut menyaksikan kehadiran banyak pez
iarah yang datang dari dalam dan luar kota Karbala untuk menghidupkan malam tersebut dan beribadah serta berkhidmat dengan melaksanakan amalan-amalan yang telah ditentukan, membaca doa iftitah dan doa Jausyan Kabir, membawa Alquran dan membacanya.
Para abdi dua makam suci al-Husein dan al-Abbas (as) juga bekerja tanpa lelah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para peziarah yang mulia dan menyediakan tempat yang layak untuk beribadah dan berziarah.
Lailatul Qadar merupakan malam yang masih diperdebatkan definisinya, namun malam ke-19, 20, 21, dan 23 bulan suci Ramadhan dikenal sebagai Lailatul Qadar. Malam kedua puluh tiga bulan suci Ramadhan merupakan salah satu malam yang kemungkinan besar disebut sebagai Malam al-Qadar, di mana ibadah dan amal saleh pada malam ini setara dengan amal saleh pada seribu bulan lainnya, dan banyak riwayat yang menegaskan tentang dihidupkannya malam agung ini.
Berikut ini Anda dapat melihat gambar-gambar kehadiran para peziarah yang menghidupkan malam ini di haram Abul Fadhl al-Abbas (as).
Anda juga menyaksikan video ihya malam ke-23 bulan suci Ramadhan di makam Imamain al-Askariyyain di Samarra. (HRY)