IQNA

Surah-Surah Alquran/ 7

Surah Al-Anfal; Menjelaskan Makna Jihad yang Sebenarnya dalam Islam

9:11 - June 08, 2022
Berita ID: 3476922
TEHERAN (IQNA) - Dengan melihat munculnya kelompok-kelompok ekstremis di dunia dan penyalahgunaan nama Islam oleh kelompok-kelompok tersebut, maka makna dan konsep jihad diiringi dengan kata-kata seperti menyulut perang, kekerasan dan pembunuhan, sedangkan agama Islam selalu menekankan perdamaian dan ketenangan; kendati, menganggap jihad melawan para agresor itu perlu.

Nama surah kedelapan Alquran adalah Al-Anfal; surah ini adalah Madaniyah dan memiliki 75 ayat dan termasuk dalam juz 9 dan 10. Kata Al-Anfal berarti rampasan perang, dan penamaan surah dengan nama ini karena penggunaan kata ini dalam ayat pertama dan penjelasan hukum-hukumnya. Surah Al-Anfal mengacu pada aturan fikih harta rampasan perang dan kekayaan publik, khumus, jihad, tugas Mujahidin, perilaku dengan para tahanan, perlunya kesiapan militer dan tanda-tanda orang beriman.

Surah ini diturunkan setelah perang pertama kaum muslimin dengan kaum musyrik, yaitu perang Badar. Peristiwa penting seperti Perang Badar, jihad pertama Muslim, membutuhkan perintah tentang perang dan akibatnya, seperti perlakuan terhadap tawanan dan pembagian harta rampasan.

«وَإِن جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ»

“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Anfal: 61) Istilah-istilah ini, yang dikenal sebagai ayat perdamaian, mengutarakan perdamaian tanpa syarat di hadapan pasifisme dalam perang, yang menunjukkan pentingnya hal tersebut.

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam tidak menjadikan perang sebagai prinsipnya dan mencari perdamaian sebanyak mungkin. Tentu saja, dalam ayat-ayat lainnya, dibahas jalan penyalahgunaan musuh terhadap pendekatan Muslim.

Tujuan utama surah Al-Anfal adalah untuk menyatakan syarat-syarat bagi orang-orang beriman untuk menggunakan pertolongan ghaib Allah, dimana syarat yang paling utamanya adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, dan selain itu mengisyaratkan pada akibat dari ketaatan dan ketidaktaatan ini kepada perintah Allah. Demikian juga menekankan bahwa Allah pasti akan menepati janji-Nya.

Dalam surah ini ditekankan isu-isu seperti perlunya kesiapan militer, politik dan sosial untuk berjihad kapan saja dan di mana saja, dan selain aturan perang, masalah keuangan lainnya di kalangan umat Islam juga dibahas.

Kisah hijrah Nabi Muhammad (saw) dari Mekah menuju Madinah adalah subjek lain yang disebutkan dalam surah ini; demikian juga memuji orang-orang yang berhijrah karena Allah dan dengan yakin kepada Allah dan Nabi. (HRY)

berita-berita terkait
captcha