Nubuat Alquran tentang Romawi dan Janji Pertolongan kepada Orang-Orang Mukmin
Surah ke-30 Alquran adalah "Ar-Rum". Surah dengan 60 ayat ini berada di juz 21. Surah Ar-Rum adalah salah satu surah Makkiyah dan merupakan surah kedelapan puluh empat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw).
"Roma" mengacu pada tanah dan peradaban kuno yang terletak di Eropa dan Asia Kecil (Turki dan Anatolia) dan berada di tangan Republik Romawi, Kekaisaran Romawi, dan Kekaisaran Romawi Timur (Byzantium).
Alasan penamaan surah ini dengan "Ar-Rum" mengacu pada kekalahan bangsa Romawi melawan Persia dan prediksi kekalahan bangsa Persia melawan Romawi dalam waktu dekat, yang mengejutkan para penentang dan pendukung Islam.
"Heraclius" (575-641 M) adalah satu-satunya raja Romawi selama seluruh kenabian Nabi Muhammad (saw), dan pertempuran yang disebutkan dalam Alquran terjadi selama masa pemerintahannya.
Selama periode itu, Persia adalah kekuatan superior dan telah memenangkan banyak kemenangan. Dalam Alquran, kekalahan Roma disebutkan, tetapi juga menubuatkan bahwa Roma akan segera menang.
Beberapa waktu kemudian, Romawi memperoleh keuntungan dan akhirnya pada 627 M (6 Hijriah), tentara Romawi mengalahkan Persia dalam "Pertempuran Nineweh" dan nubuat Alquran menjadi kenyataan.
Nubuat ini disebabkan oleh fakta bahwa Roma adalah pemerintahan religi, tetapi gagal melawan bangsa Persia, yang bukan masyarakat agamis pada waktu itu, dan orang-orang musyrik mengejek kaum Muslim yang berusaha mendirikan masyarakat dan pemerintahan yang religius, tetapi Alquran memberikan janji bahwa orang-orang musyrik segera akan dipermalukan.
Dengan menceritakan contoh dan nubuatan ini, Allah swt telah mengisyaratkan janji dan pertolongan-Nya yang pasti kepada orang-orang mukmin. Hari Kebangkitan dan pemisahan kelompok dan takdir, seruan untuk tauhid, fitrah manusia, hubungan langsung antara amal-amal manusia dan peristiwa dunia, dampak perilaku manusia terhadap munculnya hasutan dan kerusakan, serta masalah perselisihan, perpecahan kerugian dan efek negatifnya dalam agama dan masyarakat adalah di antara topik lain dari surah ini.
Salah satu ayat yang terkenal dari surah ini adalah ayat fitrah, yang berhubungan dengan sifat ketuhanan dan jenis penciptaan manusia, dan menganggap kecenderungan manusia terhadap Allah dan agama sebagai hal yang fitri dan timbul dari dalam.
Membahas beberapa hukum penciptaan dan sunnah Ilahi, seperti masalah perkawinan, cinta dan kasih sayang antara manusia, pergantian siang dan malam, bahasa dan warna, turunnya hujan dan hidupnya bumi yang mati, dan konsistensi langit dan bumi di ruang angkasa juga telah dijelaskan serta ditegaskan dengan beberapa aturan seperti larangan riba dan perlunya menangani orang-orang miskin dan kerabat mereka.
