Surah Hud; Sebuah Surah yang Membuat Nabi Beruban (Tua)
Surah Hud adalah surah kesebelas dari Alquran dan salah satu surah Makiyyah. Surah ini memiliki 123 ayat dan dalam urutan wahyu, adalah surah ke lima puluh dua. Surah ini terletak di juz 11 dan 12.
Hud adalah salah satu Nabi Allah yang menjadi nabi di selatan Arab Saudi sekitar 700 SM.
Nama Nabi Hud telah disebutkan beberapa kali dalam Alquran dan salah satu surah dinamai sesuai dengan namanya. Dalam surah ini, disebutkan kisah Nabi Hud dan kaumnya.
Surah ini diturunkan di akhir kehidupan Nabi Mughammad (saw) di Makkah dan sebelum hijrahnya ke Madinah. Selama periode ini, Nabi Muhammad (saw) telah kehilangan paman dan istrinya. Karena itulah, di awal surah ini terdapat kalimat-kalimat penghiburan yang ditujukan kepada Nabi. Surah ini demikian juga mengulas kesulitan-kesulitan yang dialami para nabi sebelumnya dan kemenangan yang mereka raih.
Kisah para nabi seperti Nuh, Hud, Saleh, Luth, Ibrahim dan Musa (as) diceritakan dalam surah ini. Kesulitan yang mereka emban untuk membimbing umat; kesulitan yang mereka lalui dan hukuman Ilahi yang diturunkan kepada umat para nabi karena penindasan manusia. Tapi kemenangan selalu untuk para nabi; meskipun mereka memiliki sedikit teman dan sahabat.
Empat ayat pertama surah Hud berisi ajaran-ajaran Alquran, yang dibahas secara sempurna dalam sepanjang surah. Ajaran-ajaran tersebut meliputi Tauhid, Kenabian dan Hari Kebangkitan, serta gambaran tentang janji-janji Allah kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berbuat baik.
Surah ini berisi ayat-ayat mengejutkan yang berkaitan dengan Hari Kiamat dan interogasi di hari pengadilan akan keadilan ilahi serta ayat-ayat tentang hukuman kaum-kaum yang melakukan penindasan. Untuk alasan ini, kita membaca dalam sebuah hadis terkenal bahwa Nabi Muhammad (saw) bersabda, “surah Hud telah membuat aku beruban (tua)!”
Dalam penafsiran hadis ini, diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas bahwa tidak ada ayat yang lebih berat dan sulit bagi Nabi (saw) daripada ayat, فَاسْتَقِمْ کَما أُمِرْت وَ مَنْ تابَ مَعَک “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”. (QS. Hud: 112)
