IQNA

Surah-Surah Alquran/ 28

Bersandar pada Rumah Laba-Laba; Perumpamaan untuk Penyembahan Para Sesembahan Palsu

11:08 - September 04, 2022
Berita ID: 3477262
TEHERAN (IQNA) – Sudah banyak nabi yang mencoba untuk menunjukkan ketidakberhargaan tuhan-tuhan palsu dan buatan, tetapi mereka menghadapi kecongkakan dari para pengikut mereka. Dengan perumpamaan yang indah, surah Al-Ankabut membandingkan kepercayaan orang sesat dengan bersandar pada rumah laba-laba.

Surah kedua puluh sembilan Alquran disebut Al-Ankabut. Surah ini, yang memiliki 69 ayat, berada di juz ke-20 dan ke-21. Al-Ankabut adalah salah satu surah Makkiyah, dan merupakan surah kedelapan puluh lima yang diturunkan kepada Nabi Muhammad (saw).

Surah ini dinamakan Al-Ankabut karena nama serangga ini disebutkan dalam ayat 41. Dalam ayat ini, penyembahan berhala orang-orang kafir dianalogikan dengan bersandar pada rumah laba-laba yang lembut dan tidak kuat

مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْلِيَاءَ كَمَثَلِ الْعَنْكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنْكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui”.

Dalam tafsir ayat ini disebutkan bahwa Allah mengibaratkan berhala yang disembah oleh orang-orang kafir dengan rumah laba-laba untuk menyampaikan konsep bahwa berhala-berhala tersebut tidak bermanfaat bagi para pengikutnya dan tidak dapat melindungi manusia dari mara bahaya dan kesengsaraan.

Bagian awal dari surah ini adalah tentang masalah ujian dan status orang-orang munafik. Kedua masalah ini saling terkait karena tidak mungkin mengenali orang munafik kecuali dalam ujian ilahi.

Bagian lainnya adalah untuk menghibur Nabi Muhammad (saw) dikarenakan penganiayaan kaum musyrik dan musuh Islam. Oleh karena itu, dalam surah ini disebutkan nasib para nabi besar seperti Nuh, Ibrahim, Luth, dan Syu’aib, yang melawan para penindas.

Bagian lain dari surah ini berbicara tentang tauhid dan tanda-tanda Tuhan di dunia penciptaan dan perang melawan kemusyrikan, serta menyerukan hati nurani dan sifat manusia untuk memberikan penilaian di sini.

Dan bagian terakhir membahas kelemahan dan ketidakberdayaan sesembahan-sesembahan palsu. Meskipun mereka keras dan tahan secara lahiriahnya, namun mereka tidak dapat memenuhi keinginan mereka atau mengatasi kesulitan dan masalah. Di sisi lain, berbicara tentang kebesaran Alquran dan dalil-dalil kebenaran Nabi Muhammad saw. (HRY)

berita-berita terkait
captcha