IQNA

Surah-Surah Alquran/ 47

Bagaimana Menangani Tawanan Perang dalam Surah Muhammad

16:52 - December 14, 2022
Berita ID: 3477743
TEHERAN (IQNA) - Surah keempat puluh tujuh dari Alquran disebut Muhammad, dan salah satu konsep yang diangkat di dalamnya adalah bagaimana menghadapi tawanan perang.

Muhammad, yang merupakan salah satu surah Madaniyyah, adalah surah kesembilan puluh lima yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Surah dengan 38 ayat ini berada di juz 26. Penyebutan nama Muhammad (saw) di ayat kedua adalah alasan penamaan surah ini. Fokus utama surah Muhammad adalah untuk menghitung sifat-sifat dan perbuatan baik orang-orang beriman dan sifat-sifat buruk dan jelek dan perbuatan orang-orang kafir dan membandingkan akhir pekerjaan dan hasil perbuatan kedua kelompok di Hari Kiamat serta masalah Jihad dan perang dengan musuh Islam. Alasan untuk menangani masalah perang di sebagian besar ayat-ayat surah ini adalah karena pewahyuannya bersamaan dengan perang Uhud (perang kedua antara Muslim dan kaum musyrik ang menyebabkan kekalahan umat Islam).

Pengulangan penggunaan dua kata “Idhlal” dan “Ihbath” dalam arti musnah/ terhapus dan tidak bermanfaat, mengacu pada gambaran dan akhir perbuatan orang-orang kafir.

Isi surah ini dapat diringkas sebagai berikut:

Iman dan kufur serta membandingkan keadaan kaum mukmin dan kafir di dunia dan akhirat, Jihad dengan musuh dan perintah tentang status tawanan perang, deskripsi sejarah kaum munafik yang melakukan kegiatan perusakan di Madinah pada masa pewahyuan ayat-ayat ini, nasehat untuk “berjalan di muka bumi” dan meneliti nasib bangsa-bangsa terdahulu sebagai pelajaran ibrat, masalah ujian Ilahi sebanding dengan masalah perang dan infak.

Di antara topik yang disebutkan dalam surah ini adalah pembicaraan tentang "Habatha" atau "Ihbath". Dalam arti perbuatan yang tidak pantas menghapus raport perbuatan baik. Empat hukum penting fikih dan militer tentang tawanan perang, perusakan dan kesia-siaan tindakan orang-orang kafir yang menghalangi jalan Allah, menghibur Rasulullah (saw) tentang meninggalkan Makkah dan janji kembali ke Makkah dengan gemilang, dan mensuport pada infak serta menghindari kebakhilan adalah salah satu topik lain dari surah ini.

Surah Muhammad diturunkan pada saat umat Islam terus berperang dengan musyrik dan Yahudi, dan mereka membutuhkan ketahanan dalam perang dan penyediaan biaya dan infak di jalan itu. Sejatinya, isu jihad dan perang dengan musuh Islam merupakan isu terpenting yang diangkat dalam Surah ini.

Demikian juga, rekomendasi telah dibuat mengenai perlakuan tawanan perang, seperti:

فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنًّا بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاءً حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ

“Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah...” (QS. Muhammad: 4)

berita-berita terkait
captcha