IQNA

Apa Kata Alquran/ 31

Taklid Buta Dilarang!

9:23 - October 12, 2022
Berita ID: 3477438
TEHERAN (IQNA) - Alquran adalah salah satu kitab suci yang secara tegas dan berulang kali melarang audiensnya untuk bertaklid (mengikuti) secara buta. Pendekatan Alquran ini telah membuka jendela pertumbuhan dan kemakmuran bagi umat Islam.

Di kalangan masyarakat lama, taklid terhadap agama para datuk dan nenek moyang dikenal sebagai salah satu ciri utama. Pola mental ini memungkinkan untuk mengabaikan taklid-taklid destruktif yang ada di era baru dan di antara masyarakat maju.

Tetapi kenyataannya adalah bahwa segala bentuk taklid buta memiliki dua konsekuensi yang mengerikan; Pertama, itu menyebabkan kebenaran kehidupan manusia tetap tersembunyi, dan kedua, menghalangi jalan pertumbuhan dan perubahan penyimpangan.

Salah satu dari banyak contoh yang meniadakan taklid dalam ayat-ayat Alquran adalah:

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ

“Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?”. (QS. Al-Baqarah: 170)

Ayatullah Naser Makarem Shirazi dalam tafsir Nemuneh menulis: Alquran langsung mengutuk logika takhayul dan taklid buta para leluhur ini dengan ungkapan singkat dan ekspresif ini: (Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?!”

Ayatullah Mohsen Qaraati, dalam tafsir Noor menulis: Ayat sebelumnya memperingatkan kita untuk tidak mengikuti langkah dan perintah setan. Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu contoh jalan setan, yaitu taklid buta.

Tidak ada halangan untuk mengikuti dan menaati secara rasional, apa yang dikritik Alquran adalah mengikuti orang-orang yang tidak memiliki rasionalitas atau tidak menerima bimbingan para nabi. Bimbingan ilahi ada di setiap zaman dan waktu.

Pesan dari ayat dalam Tafsir Noor

1- Regresif dan keterbelakangan dilarang. Mengikuti tradisi dan cara nenek moyang tidak dapat diterima jika tidak disertai dengan akal dan rasionalitas. “kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”

2- Fanatisme ras dan suku adalah salah satu alasan untuk tidak menerima kebenaran. “Tetapi kami hanya mengikuti .... nenek moyang kami”

3- Adat dan kepercayaan nenek moyang efektif di masa depan. “Kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami

4- Jalan yang benar diperoleh dengan akal dan wahyu. “Mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?

5- Mentransfer pengalaman dan pengetahuan adalah nilai, tetapi mentransfer takhayul dari generasi masa lalu ke generasi mendatang bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran. “Nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun”"

6- Akal menuntun kita untuk mengikuti wahyu. “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah...walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun”. (HRY)

berita-berita terkait
captcha