IQNA

Apa Kata Alquran/ 23

Mengendalikan Amarah Adalah Salah Satu Tanda Orang Beriman

8:03 - August 03, 2022
Berita ID: 3477114
TEHERAN (IQNA) - Salah satu sifat terpenting dari orang-orang beriman yang disebutkan dalam Alquran adalah mencegah munculnya kemarahan dan memaafkan serta berbuat baik kepada orang lain, yang berhubungan erat satu sama lain dalam tiga tingkatan berturut-turut.

Marah merupakan salah satu sifat manusia yang muncul dalam berbagai situasi. Konsekuensi buruknya menciptakan cakupan berbagai sifat moral yang buruk, terutama di masyarakat perkotaan dan meningkatkan komunikasi manusia. Kebencian, berbagai pertengkaran, gangguan hubungan sosial, maraknya permusuhan antara lain muncul ketika ambang batas toleransi menurun.

Meningkatkan ketahanan dan mentransfer keterampilan mangontrol kemarahan adalah hal-hal yang disarankan dalam situasi seperti itu. Dalam ajaran agama disebutkan bahwa salah satu ciri orang beragama adalah meredam amarah, yang menghilangkan dampak amarah dengan serangkaian perilaku-perilaku selanjutnya.

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّ‌اءِ وَالضَّرَّ‌اءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Mereka adalah orang yang terus-menerus berinfak di jalan Allah, baik di waktu lapang, mempunyai kelebihan harta setelah kebutuhannya terpenuhi, maupun sempit, yaitu tidak memiliki kelebihan, dan orang-orang yang menahan amarahnya akibat faktor apa pun yang memancing kemarahan dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Dalam ayat ini disebutkan beberapa ciri orang saleh yang mencari ampunan Allah, termasuk pengendalian amarah. Hal menarik yang ditunjukkan oleh para penafsir ayat ini adalah serangkaian perilaku yang mengarah pada pengendalian amarah yang tepat. Setelah kecaman riba dalam ayat-ayat sebelumnya, ayat ini memuji infak, pengampunan, memaafkan serta kerja sama.

Isyarat awal ayat "Mereka adalah orang yang terus-menerus berinfak di jalan Allah, baik di waktu lapang" adalah pengantar untuk mengendalikan kemarahan, karena orang- orang yang menghendaki kebaikan untuk masyarakat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kelemahan dan ketidakmampuan orang lain dan memaafkan lebih cepat.

Demikian juga, tiga tahapan yang dimulai dengan pengendalian amarah disebutkan sebagai tanda bagi orang yang bertakwa. Langkah pertama sehubungan dengan kesalahan orang lain adalah meredam kemarahan, langkah kedua adalah pengampunan, dan langkah ketiga adalah kebaikan.

Telah diriwayatkan bahwa sebuah piring jatuh dari tangan seorang budak Imam Sajjad (as), putra Imam Husein (as), dan melukai Imam, dan ketika dia melihat pandangan Imam, dia membaca bagian pertama dari ayat tersebut "dan orang-orang yang menahan amarahnya", Imam juga berkata: saya meredam amarahku, dan hamba tersebut membacakan kelanjutan ayat “dan memaafkan kesalahan orang lain” dan imam juga mengatakan semoga Allah mengampunimu dan dia akhirnya membaca bagian terakhir dari ayat tersebut “Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. Imam berkata kepadanya: Pergilah, kamu merdeka di jalan Allah. (HRY)

berita-berita terkait
captcha