IQNA

Apa Kata Alquran/ 40

Maqom Ibrahim; Dari Mendapatkan Wahyu hingga Kepemimpinan Masyarakat

15:36 - December 13, 2022
Berita ID: 3477735
TEHERAN (IQNA) - Ada 3 kedudukan yang telah dicapai masing-masing nabi ilahi satu atau lebih dari mereka, dan mereka telah diberi tugas yang sesuai dengan kedudukan itu, dimana dengan memperhatikannya akan membantu kita untuk memahami dan menganalisis perilaku masing-masing selama kenabian mereka.

Nabi Ibrahim as, memiliki kedudukan dan martabat khusus di antara para nabi. Namanya disebutkan dalam 25 surah Alquran dan diulang sebanyak 69 kali, dan ia disebut sebagai tauladan kemanusiaan seperti Nabi Muhammad (saw). Dia melawan penyimpangan dan kemusyrikan di berbagai bidang dengan menggunakan penalaran. Ujian besar yang dia selesaikan menyebabkan Tuhan mengangkatnya ke kedudukan Imamah:

وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". (QS. Al-Baqarah: 124)

Setidaknya dua bagian dari ayat ini yang patut diperhatikan: Bagian pertama, yang merujuk pada "kepemimpinan" Ibrahim, dan bagian kedua, yang menekankan pendampingan Allah yang terus-menerus dalam "kepemimpinan" dan "keadilan" (menghindari kezaliman). Namun apa maksud kedudukan “imamah” dalam ayat ini dan apa hubungannya dengan maqom “nubuwwah/kenabian”?

Jawaban atas pertanyaan pertama menunjukkan bahwa setiap nabi, dengan melewati cobaan dan ujian ilahi, telah mencapai kedudukan khusus, di mana Imamah adalah salah satunya.

Dalam Tafsir Nemuneh, kita membaca: Maqom "nubuwwah" dikatakan sebagai kedudukan seseorang yang menerima wahyu dari Allah, dan oleh karena itu "nabi" adalah seseorang yang kepadanya wahyu ilahi diturunkan.

Maqom “risalah” adalah kedudukan lain di mana nabi berkewajiban menyampaikan dan menyebarkan wahyu yang diterima, menyebarkan hukum-hukum Allah, dan mendidik masyarakat melalui pendidikan dan penyadaran. "Rasul" adalah seseorang yang wajib melakukan upaya di bidang misinya, dan berjuang untuk revolusi budaya, intelektual, dan ideologis.

Namun maqom “imamah” berarti kepemimpinan umat. Sejatinya, "Imam" adalah orang yang, dengan membentuk pemerintahan ilahi, mencoba menerapkan hukum-hukum Allah secara praktis. Dengan kata lain, tugas Imam adalah menjalankan perintah Ilahi, sedangkan tugas Rasul hanya menyampaikan dan mengajarkan perintah tersebut.

Imamah; Perjalanan Kesempurnaan Terakhir Ibrahim

Maqom Imamah merupakan kedudukan yang lebih tinggi bahkan lebih baik dari kenabian dan risalah, karena kedudukan ini banyak menuntut kompetensi dalam berbagai bidang, dimana Nabi Ibrahim memperoleh jabatan ini setelah diuji kompetensi oleh Allah, dan sesuai dengan ayat-ayat Alquran, ini adalah lingkaran terakhir dari perjalanan kesempurnaan Nabi Ibrahim as. (HRY)

 

berita-berita terkait
captcha