iqna

IQNA

Kunci-kunci
Wawancara IQNA dengan Hujjatul Islam Rezazadeh:
TEHERAN (IQNA) - Kepala Institut Internasional Hikmat dan Spiritualitas Timur menyebut diantara tujuan dari lembaga ini adalah sebagai jembatan antara para intelektual hauzah dan Universitas Iran dan dunia serta menyajikan citra yang benar berdasarkan etika, spiritualitas dan rasionalitas terhadap agama dan memperkenalkan wajah cantik peradaban dan budaya Iran yang kaya kepada khalayak dalam dan luar negeri.
Berita ID: 3475515    Tanggal penerbitan : 2021/07/12

Wawancara IQNA dengan Aktivis Politik Bahrain:
TEHERAN (IQNA) - Sheikh Ali al-Karbabadi, seorang aktivis politik Bahrain, mengatakan: “Meskipun ada penyebaran Covid-19 di penjara rezim Al Khalifa, rezim bersikeras tidak membebaskan tahanan politik dan pemenjaraan ribuan revolusioner di Bahrain dalam keadaan seperti itu adalah upaya untuk membunuh lawan rezim Al Khalifa”.
Berita ID: 3475424    Tanggal penerbitan : 2021/06/14

Wawancara IQNA dengan Pakar HAM Bangladesh:
TEHERAN (IQNA) - Anwar Ahmed Chowdhury, seorang pengacara dan pakar hak asasi manusia Bangladesh, percaya bahwa dengan absennya masyarakat Muslim, penguasa India tidak akan berhasil dalam mengatur negara, tetapi jutaan kelas bawah akan memperjuangkan persamaan hak dan status. Oleh karena itu, dalam rangka melindungi nasionalisme Hindu, kehadiran umat Islam dalam administrasi negara ini tidak bisa dihindari.
Berita ID: 3475367    Tanggal penerbitan : 2021/05/26

Wawancara Iqna dengan Rabbi Aaron Cohen:
TEHERAN (IQNA) - Rabbi Aaron Cohen berkata: “Penentangan kami terhadap Zionisme lebih mendukung orang-orang Yahudi. Karena kami menganggap Zionisme sebagai malapetaka terbesar yang menimpa umat Yahudi dalam 150 tahun terakhir. Jika Anda melihat sejarah, Anda dapat melihat bahwa puluhan ribu orang Yahudi telah terbunuh karena gagasan Zionisme, selain dari Palestina”.
Berita ID: 3475335    Tanggal penerbitan : 2021/05/16

Wawancara IQNA dengan Pakar Masalah Afganistan:
TEHERAN (IQNA) - Para ahli tentang Afganistan menekankan:‌ Amerika Serikat dan sekutunya tidak bersedia meninggalkan Afganistan dan berusaha untuk membenarkan kehadiran mereka dengan mengintimidasi dan memaksakan kepada rakyat Afganistan bahwa tanpa kehadiran mereka kejahatan ini akan meningkat. Pada saat yang sama, tujuan dari aksi kekerasan tersebut adalah untuk melemahkan pemerintah Afganistan oleh Taliban guna mendapatkan konsesi politik.
Berita ID: 3475322    Tanggal penerbitan : 2021/05/12

Wawancara IQNA dengan Pakar Agama Irak:
TEHERAN (IQNA) - Sheikh Bahauddin al-Jubouri, seorang ulama dan ahli agama yang tinggal di Australia, menyatakan: “Ada tanda-tanda kebangkitan Ilahi dan manusiawi Imam Husein (as) menjadi semakin luas di dunia, dan apa yang kita tahu sejauh ini kebangkitan ini hanyalah puncak dari gunung es.”
Berita ID: 3475154    Tanggal penerbitan : 2021/03/18

Wawancara IQNA dengan Presiden Kelompok Kongres Uighur Seluruh Dunia:
TEHERAN (IQNA) - Dolkun Isa, Presiden Kelompok Kongres Uighur Seluruh Dunia Pemerintah Cina telah mendirikan kamp sejak 2016 dengan dalih untuk membersihkan dan memerangi ekstremisme, tetapi ini adalah kamp kerja paksa abad ke-21 yang saat ini menganiaya sekitar tiga juta Muslim Uighur.
Berita ID: 3475081    Tanggal penerbitan : 2021/02/22

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas California Selatan:
TEHERAN (IQNA) - Nicholas J. Cull mengatakan: “Ekstremis kanan di Inggris dengan bodohnya menyalahkan kelompok asing seperti Yahudi atau Muslim untuk masalah ini, karena filosofi kebencian terhadap orang lain selalu ada dan dengan munculnya kembali ide-ide ini, bukanlah sesuatu yang baru telah muncul. Ekstremisme secara kalimat adalah pemikiran abad pertengahan.
Berita ID: 3475071    Tanggal penerbitan : 2021/02/18

Wawancara IQNA dengan Jubir Al Nujaba:
TEHERAN (IQNA) - Nasr al-Shammari dengan menjelaskan bahwa perlawanan sekarang telah mencapai tahap kebijakan perang politik yang setara, menyatakan: Amerika Serikat dan Israel belum dikalahkan oleh kekuatan apa pun di era kontemporer, kecuali oleh gerakan perlawanan yang dibentuk oleh ajaran Imam Khomaini (qs).
Berita ID: 3475053    Tanggal penerbitan : 2021/02/13

Wawancara IQNA dengan Kepala Pusat Studi Strategis Lebanon:
TEHERAN (IQNA) - Hujjatul Islam Sayyid Fadi al-Sayed menekankan: Masalah utama arogansi global dengan Revolusi Islam adalah tidak diakuinya rezim Zionis. Karenanya, semua propaganda media dan politik arogan serta agen-agennya adalah perkakas balas dendam terhadap Iran, dan mereka berusaha siang dan malam untuk menggulingkan revolusi ini, tetapi alhamdulillah, mereka telah gagal di jalan ini.
Berita ID: 3475038    Tanggal penerbitan : 2021/02/09

Wawancara IQNA dengan Peneliti Institut Kebijakan Luar Negeri Inggris:
TEHERAN (IQNA) - Greg Shapland mengatakan: “Terlepas dari pengalamannya yang panjang dalam politik dan hubungan luar negeri, Biden telah menyaksikan mantan presiden AS yang mencoba menyelesaikan masalah Palestina telah gagal, dan pemerintahan baru tidak mungkin melakukannya karena prioritasnya yang lebih penting. Oleh karena itu, proses ini mungkin dihentikan.”
Berita ID: 3474994    Tanggal penerbitan : 2021/01/25

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Notre Dame:
TEHERAN (IQNA) - Robert Schmuhl, seorang profesor di Universitas Notre Dame dan seorang ahli urusan AS mengatakan: “Politik di Amerika Serikat telah menjadi sangat bipolar sehingga banyak pengamat politik menggambarkan Amerika Serikat sebagai negara kesukuan. Peristiwa baru-baru ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tajam bahkan di dalam Partai Republik; Politik telah menjadi olahraga berdarah di sini, dan dunia telah melihat kedalaman konflik ini dan bahaya yang sebenarnya.
Berita ID: 3474944    Tanggal penerbitan : 2021/01/10

Wawancara IQNA dengan Wakil Pemimpin Felicity Party Turki:
TEHERAN (IQNA) - Hasan Bitmez dengan menyatakan bahwa Jenderal Qasem Soleimani memiliki peran efektif dalam mengalahkan teroris, mengatakan: “Syahid Soleimani, dengan mengandalkan pengalaman dan pengetahuannya, bertempur dengan sekuat tenaga untuk menghilangkan bahaya takfiri yang tidak ada hubungannya dengan Islam.”
Berita ID: 3474943    Tanggal penerbitan : 2021/01/10

Wawancara IQNA dengan Pendeta Lebanon:
TEHERAN (IQNA) - Pendeta Wissam Abu Nasser, ketua akademi dunia ulama Maryam di Lebanon, mengatakan: “Ada kepercayaan yang sama dengan Raj’ah Isa (as) di akhir zaman dengan Kristen tentang kembalinya al-Masih, Perjanjian Baru menyatakan dengan sangat menekankan bahwa sosok al-Masih akan kembali ke dunia dan menyelamatkan semua orang yang percaya kepadanya.”
Berita ID: 3474913    Tanggal penerbitan : 2020/12/30

Wawancara IQNA dengan Asisten Profesor New York:
TEHERAN (IQNA) - Phillips Stevens Jr., asisten profesor di Universitas Buffalo di New York mengatakan: “Meskipun banyak gerakan populis di Eropa saat ini telah dihasut oleh Trump, kekalahannya dalam pemilihan presiden tidak akan berarti akhir dari populisme.”
Berita ID: 3474854    Tanggal penerbitan : 2020/12/10

Wawancara IQNA dengan Wakil Gerakan Ahdullah:
TEHERAN (IQNA) - Analis politik Irak mengatakan: “Tidak diragukan lagi, Amerika Serikat dan rezim Zionis terlibat dalam pembunuhan Syahid Mohsen Fakhrizadeh. Demikian juga, melakukan kejahatan terhadap ilmuwan nuklir ini menunjukkan ketidakmampuan Israel dan Amerika Serikat untuk menghadapi Iran secara militer, sehingga mereka hanya berusaha untuk menghalangi dan mengekang kemampuan Iran di kawasan melalui sarana teror.”
Berita ID: 3474843    Tanggal penerbitan : 2020/12/07

Wawancara IQNA dengan Profesor Tokyo:
TEHERAN (IQNA) - Yasuyuki Matsunaga, seorang profesor di Universitas Tokyo, mengatakan jika kekuatan asing terlibat dalam pembunuhan seorang ilmuwan Iran, seperti yang diduga secara luas, kejahatan tersebut tidak hanya merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional, tetapi juga merupakan contoh perlakuan berbahaya dengan konsekuensi-konsekuensi yang tidak diketahui, dan menunjukkan reaksi dan mengecam serangan terhadap warga sipil di negara lain akan menjadi wajib.
Berita ID: 3474833    Tanggal penerbitan : 2020/12/03

Pembela HAM Bahrain saat Wawancara dengan IQNA:
TEHERAN (IQNA) - Ebtesam Al-Sayegh menganggap jejaring sosial dalam konteks dunia maya sebagai peluang yang baik untuk menyebarkan prinsip-prinsip asli Islam dan menghindari ekstremisme, dan berkata: “Di ruang ini, kita menghadapi sikap anti-Islam, jadi kita harus bekerja lebih keras untuk memperkuat persatuan Islam.”
Berita ID: 3474751    Tanggal penerbitan : 2020/11/05

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Cornell:
TEHERAN (IQNA) - Orang Afrika-Amerika adalah minoritas Demokrat yang paling penting, dengan jumlah pemilih yang lebih tinggi dalam pemilihan presiden AS (mendukung Demokrat) dibandingkan tahun 2016; dalam persaingan ketat, mereka bisa menawarkan kemenangan untuk Biden dalam pemilu.
Berita ID: 3474680    Tanggal penerbitan : 2020/10/13

Wawancara IQNA dengan Profesor Universitas Vancouve:
TEHERAN (IQNA) - Dr. Robert Anderson, seorang pakar Myanmar menyatakan, Orang-orang memiliki interpretasi sederhana tentang situasi minoritas Rohingya. Itulah sebabnya ketika mereka mendengar kompleksitas yang melekat padanya; Mereka kaget karena akar penindasan masyarakat Rakhine, minoritas Muslim Rohingya, bahkan lebih dalam dan lebih tua dari Myanmar sebagai negara merdeka di bawah kendali militer sejak 1948.
Berita ID: 3474635    Tanggal penerbitan : 2020/09/29